Selasa, 04 Februari 2014

sistem peredaran darah manusia


Sistem Peredaran Darah Pada Manusia 
 
Memahami sistem peredaran darah pada manusia tidaklah mudah. Sebab melibatkan multi-organ yang secara sistemik memindahkan suatu zat dari sel yang satu ke sel yang lainnya. Sistem peredaran darah pada manusia ini disebut juga dengan sistem kardiovaskular. Ia juga berperan sebagai penopang stabilnya pH juga suhu di dalam tubuh, poin ini lebih detil ada pada bagian homeostasis. Adapun peredaran darah pada manusia ini dilaksanakan oleh sel darah melalui pembuluh darah tentunya. Karenanya kadang juga disebut peredaran darah yang tertutup. Peredaran darah pada manusia ini dibagi atas dua yakni peredaran darah besar atau sistemik dan peredaran darah kecil atau dikenal dengan istilah pulmonal.

Pada sistem peredaran besar atau sistemik, darah besar memulai perjalanannya dari jantung tepatnya pada bagian aorta menuju pada bagian tubuh lainnyaa bagik itu bagian tubuh atas maupun bagian tubuh bawah manusia. Dengan menggunakan pembuluh atau arteri, darah yang kaya unsur oksigen akan berjalan dan menyebar menuju semua sistem organ.

Pro Kloning dalam Segi Teknologi




Dewasa ini, perkembangan teknologi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Seperti yang telah kita ketahui, teknologi diciptakan demi kemudahan aktivitas manusia. Oleh karena itu banyak para ahli berlomba-lomba menciptakan teknologi baru demi tercapainya kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
Salah satu contoh teknologi yang sedang marak diperbincangkan adalah teknologi kloning. Hal ini berawal dari percobaan pada hewan domba yang mengalami keberhasilan dan diberi nama domba Dolly. Ian Wilmut, Keith Campbell dan tim di Roslin Institute-Skotlandia berhasil mengkloning Domba Dolly pada tahun 1996. Domba betina ini dikloning dengan teknik kloning transfer inti sel somatik (sel tubuh). DNA Dolly berasal dari sel tunggal yang diambil dari sel telur induknya yang kemudian difusikan dengan sel ‘mammary’ (sel kelenjar susu). Sel yang telah bergabung berkembang menjadi embrio yang kemudian ditanamkan pada biri-biri pengganti .Sebelumnya manusia telah berhasil mengkloning kecebong (1952), ikan (1963), dan tikus (1986).
Sejak keberhasilan kloning Domba 1996, muncullah hasil kloning lain pada Monyet (2000), lembu “Gaur” (2001), sapi (2001),  kucing (2001) dan dikomersialkan pada 2004, kuda (2003), anjing, serigala dan kerbau. Selain itu, beberapa lembaga riset telah berhasil mengkloning bagian tubuh manusia seperti tangan.  Kloning bagian tubuh manusia dilakukan untuk kebutuhan medis, seperti tangan yang hilang karena kecelakaan dapat dikloning baru, begitu juga jika terjadi ginjal yang rusak (gagal ginjal).
Amerika, sebagai pusat perkembangan teknologi telah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mendukung para ilmuwannya melakukan riset yang lebih terhadap teknologi canggih ini. Mereka berharap dengan dikembangkannya teknologi ini, dapat berguna bagi kesejahteraan manusia di masa yang akan datang.
Ilmuwan-ilmuwan amerika pun terus melakukan percobaan kloning ini agar dapat diterapkan pada manusia tanpa menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan tubuh maupun gangguan bagi sistem dan fungsi organ tubuhnya.   Usaha ilmuwan-ilmuwan tersebut membuahkan hasil pada tahun 2004 dimana manusia kloning berhasil dilahirkan. Manusia kloning pertama di dunia bernama Eve, bayi perempuan itu kini berusia 8 tahun. Sehat dan kini mulai menginjak pendidikan Taman Kanak Kanak di pinggiran kota Bahama. Kelahiran Eve merupakan sebuah kejutan.
Pada perkembangannya, masyarakat barat cenderung mendukung penerapan teknologi ini bagi kehidupan manusia. Mereka menganggap teknologi kloning ini akan membawa dampak positif jika diterapkan pada kehidupan manusia. Teknologi kloning ini sangat didukung terutama oleh masyarakat yang sangat sibuk atau tidak bisa melanjutkan pekerjaannya karena alasan tertentu seperti kecelakaan.

Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa penelitian kloning pada manusia sebenarnya memberikan harapan bagi masa depan dunia kedokteran. Ada banyak dampak positif yang dapat dihasilkan dari perkembangan teknologi kloning. Teknik kloning memungkinkan dokter mengidentifikasi penyebab keguguran spontan, memberikan pemahaman pertumbuhan cepat sel kanker, penggunaan sel stem untuk meregenerasi jaringan syaraf, kemajuan dalam penelitian masalah penuaan, genetika dan pengobatan. Keuntungan-keuntungan tersebut diharapkan dapat berkembang dan bertambah seiring semakin majunya teknologi kloning. Karena itulah banyak pihak yang mendukung pengembangan teknologi kloning tersebut.
Human Cloning tak hanya memiliki banyak keuntungan bagi umat manusia, namun juga memiliki banyak kerugian yang tersembunyi di dalamnya. Kita bisa meninjau efek negatif dari Human Cloning dari beberapa aspek,seperti aspek etika dan moral, agama, kesehatan, dan lain-lain.
Secara etika, moral dan keagamaan, adalah tidak wajar kalau seseorang dijadikan “fotokopi” atau di-”fotokopi”. Setiap pribadi manusia memiliki hak atas originalitasnya. Dengan kloning, tak mungkin seseorang menjadi original,karena akan ada dua individu yang “sama” namun sebenarnya berbeda. Manusia berhak menjadi makhluk hidup secara penuh. Kloning pada dasarnya merupakan instrumentalisasi yang berarti manusia dijadikan objek penelitian atau diperalat. Martabatnya sebagai manusia dilecehkan, karena manusia tak hanya dijadikan dengan gen, walaupun peranan gen memang besar, namun juga peran suasana, pendidikan, dan waktu akan ikut membentuk kepribadian seseorang yang spesial dimana tidak akan ada yang benar-benar identik. Peran seorang ibu di waktu hamil pun dapat menentukan sikap seorang anak. Sedangkan dalam proses kloning, manusia tidak menjadi tujuan, melainkan sebagai sarana uji coba laboratorium demi menemukan sesuatu yang baru. Kloning manusia pada hakikatnva melecehkan manusia itu sendiri dan akan memiliki sangat banyak dampak buruk.
Campuran gen lelaki dan perempuan tidak ditemukan dalam proses kloning. Kloning berarti melawan secara fundamental persatuan antara pria dan wanita. Selain itu, akan ada bahaya bahwa kloning manusia dipakai sebagai usaha untuk mencegah terjadinya kematian, atau bahkan untuk mengembalikan seseorang yang terkenal dalam sejarah. Dengan demikian, seorang individu akan terus menerus berlanjut hidup dan akan sangat dimungkinkan adanya “keabadian” bahkan “kebangkitan” dengan menggunakan teknologi kloning, dimana hal tersebut tentu sangat bertentangan dengan ajaran agama yang menitikberatkan pada penghargaan hidup manusia, di mana agama sebagai pedoman moral bagi orang awam menekankan bahwa hak penciptaan kehidupan adalah milik makhluk yang derajatnya lebih tinggi dari manusia. Bila dilihat dari aspek kesehatan, sampai saat ini kloning masih sangat tidak aman, bisa dilihat contohnya yaitu domba dolly yang ternyata memiliki sistem imunitas yang kurang baik, dan juga sebelum sampai pada kloning yang baik, proses tersebut mengalami sangat banyak kegagalan,

Kamis, 14 November 2013

HAKIKAT NEGARA



1.    Pengertian Negara
Negara adalah organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita cita untuk bersatu, hidup di dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintah yang berdaulat.

2.  Unsur Unsur Negara
-    Wilayah.
-    Penduduk.
-    Pemerintah.
-    Kedaulatan.
-    Pengakuan dari negara lain.

3.    Terbentuknya Negara
-    Terjadinya Negara Secara Primer.
Terjadi karena diawali dengan adanya kesadaran manusia yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
-    Terjadinya Negara Secara Sekunder
Negara baru yang Terjadi apabila negara tersebut telah memperoleh pengakuan dari negara lain.

4.    Tujuan Negara
-    Melindungi segenap bangsa.
-    Memajukan kesejahteraan umum.
-    Mencerdaskan kehidupan bangsa.
-    Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

5.    Fungsi Negara
-    Melaksanakan penertiban.
-    Mengusahakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat.
-    Mengusahakan pertahanan.
-    Menegakkan keadilan.

Kamis, 31 Oktober 2013

CARA MERESENSI BUKU


CARA MERESENSI BUKU

1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:
-     Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku.
-     Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
-     Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
-     Penggolongan / bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.
2. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.
3. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.
4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:
-     Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya.
-     Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya.
-     Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
-     Aspek teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah cetak).
Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) dari resensi itu. Outline ini akan sangat membantu kita ketika menulis.
6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan sebelumnya.

Jumat, 30 Agustus 2013

proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan dan sikap rakyat di berbagai daerah



PROSES PENYEBARAN BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN SIKAP RAKYAT DI BERBAGAI DAERAH

1. Sarana Penyebaran Berita Proklamasi

Berita proklamasi yang telah meluas di Jakarta segera disebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia bahkan ke seluruh dunia.
Penyebarluasan berita itu dilakukan melalui sarana-sarana berikut.

a. Kantor berita “domei”

Pada tanggal 17 agustus 1945 sekitar pukul 18.30 WIB. Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang kantor berita antara) Syahrudin menyampaikan salinan teks proklamasi kepada Waidan B. Panelewen. Ia segera memerintahkan kepada Markonis (petugas telekomunikasi) F. Wuz untuk menyiarkan berita tersebut tiga kali berturut-turut. Ketika kantor berita domei disegel jepang pada tanggal 20 agustus 1945 para pemuda tersebut membuat pemancar baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK 1. Tokoh yang berperan antara lain: sultamto, Susilaharja, dan Suhandar.

b. Radio

pada tanggal 17 agustus 1945, Syahrudin berhasil memasuki ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang RRI). Tepat pukul 19.00 teks proklamasi berhasil disiarkan, M. yusuf Ronodipuro, bactiar Lubis, dan Suprapto adalah tokoh-tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita proklamasi tersebut.

c. Kawat telepon

Adam Malik yang waktu itu sebagai wartawan menyampaikan teks proklamasi melalui telepon kepada Asa Bafaqih yang kemudian diteruskan kepada Penghulu Lubis untuk mendapatkan pengesahan lolos sensor. Selanjutnya dikawatkan ke daerah-daerah.

d. Surat kabar (pers)

Harian “suara Asia” di Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan berita proklamasi. Para pemuda yang berjuang lewat pers, antara lain B.M. Diah, Sukarjo Wiryo Pranoto, Iwa Kusuma Sumantri, Ki hajar Dewantoro, Otto Iskandardinata, GS.S.J. Ratulangi, Adan Malik, Sayuti Melik, Sultan Yahrir, Madikin Winohito, Sumanang SH, Manai Sophian, dan Ali Hasyim.

e. Anggota PPKI dari Daerah

Berita proklamasi secara resmi dibawa dan disebarluaskan keluar pulau jawa melalui para anggota PPKI yang berasal dari daerah yang kebetulan menyaksikan peristiwa proklamasi dan menghadiri sidang PPKI. Anggota tersebut antara lain: Teuku Muhammad Hasan (sumatera), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Puja(Nusa tenggara), dan AA Hamidhan (Kalimantan).

f. Sarana lain

Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui pemasangan pampflet, poster, dan coretan pada tembok-tembok dan gerbong-gerbong kereta api. Sejumlah besar pampflet disebarkan ke penjuru kota. Pamphlet itu juga dipasang di tempat-tempat strategis. Selain itu, berita proklamasi kemerdekaan juga menggunakan pengerahan massa dan penyampaian dari mulut ke mulut. Keampuhan cara itu terbukti dan berdatangannya masyarakat ke lapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan.


1.     Sikap rakyat di berbagai daerah terhadap proklamasi kemerdekaan

Negara kesatuan republic Indonesia telah berdiri pada tanggal 17 agustus 1945 dan rakyat telah merdeka bebas dari pemerintahan asing, semua kekuasaan harus di tangan Negara dan bangsa Indonesi.rakyat pada waktu melakukan indakan yang cepat untuk merebut senjata dari tangan jepang. Semua perusahaan harus direbut dan dikuasai oleh rakyat Indonesia dari tangan jepang.
Sementara itu rakyat juga menggerakkan masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih, pemakaian lencana merah putih, dan menggemakan pekik “merdeka”. Tak lupa juga mengucapkan semboyan “sekali merdeka tetap merdeka” atau “merdeka atau mati”. Anak-anak sekolah membagi-bagikan bendera di jalan-jalan raya kepada pengendara mobil, sepeda, becak, dan sebagainya.
Pemuda menteng 31 waktu itu menyusun berbagai organisasi sebagai lascar perjuangan. Diantaranya adalah angkatan pemuda Indonesia (API) untuk barisan pemudanya. Barisan buruh Indonesia (BBI) untuk barisan buruhnya, serta barisan rakyat Indonesia (BARA) untuk kaum tani di desa-desa.