Jumat, 30 Agustus 2013

proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan dan sikap rakyat di berbagai daerah



PROSES PENYEBARAN BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN SIKAP RAKYAT DI BERBAGAI DAERAH

1. Sarana Penyebaran Berita Proklamasi

Berita proklamasi yang telah meluas di Jakarta segera disebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia bahkan ke seluruh dunia.
Penyebarluasan berita itu dilakukan melalui sarana-sarana berikut.

a. Kantor berita “domei”

Pada tanggal 17 agustus 1945 sekitar pukul 18.30 WIB. Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang kantor berita antara) Syahrudin menyampaikan salinan teks proklamasi kepada Waidan B. Panelewen. Ia segera memerintahkan kepada Markonis (petugas telekomunikasi) F. Wuz untuk menyiarkan berita tersebut tiga kali berturut-turut. Ketika kantor berita domei disegel jepang pada tanggal 20 agustus 1945 para pemuda tersebut membuat pemancar baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK 1. Tokoh yang berperan antara lain: sultamto, Susilaharja, dan Suhandar.

b. Radio

pada tanggal 17 agustus 1945, Syahrudin berhasil memasuki ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang RRI). Tepat pukul 19.00 teks proklamasi berhasil disiarkan, M. yusuf Ronodipuro, bactiar Lubis, dan Suprapto adalah tokoh-tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita proklamasi tersebut.

c. Kawat telepon

Adam Malik yang waktu itu sebagai wartawan menyampaikan teks proklamasi melalui telepon kepada Asa Bafaqih yang kemudian diteruskan kepada Penghulu Lubis untuk mendapatkan pengesahan lolos sensor. Selanjutnya dikawatkan ke daerah-daerah.

d. Surat kabar (pers)

Harian “suara Asia” di Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan berita proklamasi. Para pemuda yang berjuang lewat pers, antara lain B.M. Diah, Sukarjo Wiryo Pranoto, Iwa Kusuma Sumantri, Ki hajar Dewantoro, Otto Iskandardinata, GS.S.J. Ratulangi, Adan Malik, Sayuti Melik, Sultan Yahrir, Madikin Winohito, Sumanang SH, Manai Sophian, dan Ali Hasyim.

e. Anggota PPKI dari Daerah

Berita proklamasi secara resmi dibawa dan disebarluaskan keluar pulau jawa melalui para anggota PPKI yang berasal dari daerah yang kebetulan menyaksikan peristiwa proklamasi dan menghadiri sidang PPKI. Anggota tersebut antara lain: Teuku Muhammad Hasan (sumatera), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Puja(Nusa tenggara), dan AA Hamidhan (Kalimantan).

f. Sarana lain

Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui pemasangan pampflet, poster, dan coretan pada tembok-tembok dan gerbong-gerbong kereta api. Sejumlah besar pampflet disebarkan ke penjuru kota. Pamphlet itu juga dipasang di tempat-tempat strategis. Selain itu, berita proklamasi kemerdekaan juga menggunakan pengerahan massa dan penyampaian dari mulut ke mulut. Keampuhan cara itu terbukti dan berdatangannya masyarakat ke lapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan.


1.     Sikap rakyat di berbagai daerah terhadap proklamasi kemerdekaan

Negara kesatuan republic Indonesia telah berdiri pada tanggal 17 agustus 1945 dan rakyat telah merdeka bebas dari pemerintahan asing, semua kekuasaan harus di tangan Negara dan bangsa Indonesi.rakyat pada waktu melakukan indakan yang cepat untuk merebut senjata dari tangan jepang. Semua perusahaan harus direbut dan dikuasai oleh rakyat Indonesia dari tangan jepang.
Sementara itu rakyat juga menggerakkan masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih, pemakaian lencana merah putih, dan menggemakan pekik “merdeka”. Tak lupa juga mengucapkan semboyan “sekali merdeka tetap merdeka” atau “merdeka atau mati”. Anak-anak sekolah membagi-bagikan bendera di jalan-jalan raya kepada pengendara mobil, sepeda, becak, dan sebagainya.
Pemuda menteng 31 waktu itu menyusun berbagai organisasi sebagai lascar perjuangan. Diantaranya adalah angkatan pemuda Indonesia (API) untuk barisan pemudanya. Barisan buruh Indonesia (BBI) untuk barisan buruhnya, serta barisan rakyat Indonesia (BARA) untuk kaum tani di desa-desa.